Kamu Sih Emang Cantik, tapi Aku Rapopo.

              Kali ini aku cuma mau cerita yang simple-simpel aja soal kejadian sehari-hari yang mungkin banyak dialami sama cewek diluar sana. Cerita ini enggak perlu butuh pendalaman kata-kata bak seorang pujangga cinta yang baru aja ketemu calon pujaan hati dalam drama Korea. Tetapi cerita ini adalah salah satu kejadian biasa dalam hidupku dan karena terlalu sering jadi aku anggap biasa saja alias hatiku sudah kuwat (aka rapopo). Sejujurnya memang ga ada yang spesial, tapi bukankah seorang penulis adalah mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa, sebenarnya luar biasanya tulisan ini hanya karena aku berhasil menulisnya (kata dosen sih skripsi yang baik itu yang selesai ditulis *dan kemudian akupun menepok jidat karena ingat skripsi). Sebenarnya banyak momen yang mungkin terlewat begitu saja, tapi dengan belajar menulis aku akan mendokumentasikan hal-hal biasa dalam kehidupanku menjadi luarbiasa karena ga akan lekang oleh waktu *kerispatih?krik-krik, jadi suatu saat nanti aku masih bisa beranjak kembali dan menemukan kenangan menyapaku untuk kedua kalinya. Sebenarnya kalau boleh jujur jarang banget aku bakalan posting cerita macam ini, karena biasanya cuma tersimpan rapi dalam catatan kehidupan pribadiku, tapi gapapa ya seoalnya sekarang mentalku sudah cukup stabil?*lah????
             Ada hal serius yang pengin aku tanyakan pada semua cewek di dunia ini, terkhusus yang ga pernah merasa dirinya cantik wajahnya. Bukan juga yang badai macam Syahrini tapi menyongongkan diri dengan pura-pura merendah. Pernah ga sih kalian ketemu momen dimana kalian punya sahabat-sahabat dan temena cantik yang selalu jadi pusat perhatian walaupun doi ga tebar-tebar pesona macam mendes yang lagi cari air karena kepedesan?. Menurut aku ada banyak orang cantik, tapi emang ga semuanya punya aura untuk disayangi semua orang, dan kebetulan temen kalian yang cantik itu punya aura untuk disayangi oleh orang walau hanya bertemu sekali dan untuk pertama kalinya?.  Temen kita itu bagaikan dewi yang mengundang rasa penasaran semua orang bahkan orang yang pertama kali melihatnya. Bahkan sebenarnya kita juga punya rasa sayang kekaguman otomatis terhadap sosoknya yang keren.
            Sebenarnya itu semua sepele sih, tapi yang menjadikan ga sepele adalah ketika temen kalian itu menjadi perhatian semua orang dan kalian disampingnya hanya jadi rumput teki yang bahkan ketika dicabut ga ada seorangpun yang akan menangis untuknya. Rasanya ya kalau aku boleh menggambarkan adalah bagaikan terjun bebas dari lantai 20 burj Khalifa udah gitu sampai bawah terlindas sama buldoser dan terbang tersapu debu ke kutub antartika. Pasti kalian bakal bilang aku iri trus nulis cerita ini buat mempropaganda kaum jelek buat angkat senjata revolusi menggulingkan kekuasaan mbak mbak cantik hits badai?, oh tidak. Aku ga pernah iri kok, yang ada aku cuma merasa bagaikan seonggok upil yang ga usah dicari ga usah digali udah bakalan terbuang begitu saja, LOL. Tapi itu dulu, sekarang mah karena udah terlalu biasa ya anggap aja cemilan sehari-hari. Tapi beneran loh aku cuma manusia biasa, ya kadang juga pengin tampil setidaknya walaupun enggak bisa jadi mbak-mbak badai ya setidaknya standarlah ya hahahaha. Ya sebenarnya manusiawi loh tapi ya masih batas kontrol juga kok inget sama kata-kata Tuhan kalau kita ga boleh berlebihan dalam segala hal. Juga penampilan terbaik bukannya cuma buat suami entar kan?.

            Tetapi ya itu dulu sih, kalau sekarang mah aku cuma haha in ajah. Emang nasib orang juga beda-beda, bersyukur itu adalah hal terbaik yang bisa aku lakuin. Apapun itu pemberian Tuhan udah dari sononya, pasti juga udah Tuhan udah ngitung kenapa aku kaya gini. Lagian ada banyak hal yang bisa aku lakuin daripada cuma sekedar menjadi pujaan karena cantik, toh nanti kalau tua semua sama saja. Cantik buatku cuma bonus, kalaupun enggak ya gapapa, bukan berarti dunia kita macam kena bom atom yang radiasinya sampe radius 70km. Aku kemudian berusaha sendiri menguatkan diri dan melakukan hal positif yang bisa bikin aku bisa memberi harga lebih sama diri sendiri selain dari indikator cantik *lagaknya sok baqoh padahal kadang di pojokan nangis-nangis ngadu sama Tuhan. Karena ada banyak hal yang bisa kita jadikan indikator untuk menaikkan nilai diri selain hanya kata cantik. Tapi aku tahu kok, cantik itu mahal hahahaha jadi selama aku ga ada duit buat cantik ya ga usah ngimpi.  Dan ujung-ujungnya aku hanya bisa berkata bahwa “Kamu nya aja nan modal beli make-up aja kagak ada, modal ke salon perawatan aja ga ada, modal perawatan ini-itu ga ada, modal apapun itu ga ada”, masih kamu ngimpi pengin cantik?”. Kemudian Kerajaan Emak menyerang dan berkata “makanya perbaiki aja itu otak sama hatinya nya biar nanti kalau udah sukses yakin deh kamu bakal cantik luar dalam otomatis, tapi kalau kamu cuma ngabisin waktu pengin cantik wajah doang, ya kapan kamu punya waktu buat jadiin otak sama hatinya cantik?.

Komentar

Postingan Populer