Part
4
Surat Rindu dari Juni untuk Bulan Juni
Kapan
kamu akan menyerah terhadap sesuatu?, tidak akan pernah jawabku dulu. Bagiku
Tuhan tidak pernah salah, dia akan memberikan hasil sesuai dengan kerja keras
yang aku jalani. Aku tidak pernah menyerah akan sesuatu, jika aku gagal berarti
memang gagal dan aku kurang dalam hal itu. Tuhan tidak pernah salah, sekali
lagi Tuhan tidak pernah salah. Meskipun dongeng Cinderella dianggap
meninabobokkan orang-orang dan menutup mata untuk berharap pada keajaiban, bagiku
Tuhan tidak pernah salah. Kisah Cinderella memang akan terus seperti itu,
tetapi kita lah yang selama ini lalai untuk fokus pada hal yang penting tetapi
malah fokus akan datangnya ibu peri yang menolongnya. Kita selalu lupa bahwa
ada fokus lain dalam kisah itu yang ingin menjelaskan bahwa kehidupan
Cinderella selalu penuh dengan kerja keras, disiksa, banting tulang menjadi
pembantu di rumahnya sendiri. Kebaikan hati yang dia tebarkan pada
sekelilingnya akhirnya dijawab Tuhan dengan datangnya ibu peri. Bukan ibu peri
dan keajaiban yang salah, tapi mindset
kitalah yang selalu salah dengan berharap pada keajiban tanpa mau bekerja
keras. Jadi pada intinya Tuhan akan memberikan keajaiban setelah kerja keras
itu dilakukan, seperti kata Kang Tae Joon dalam drama To The Beautiful You “keajaiban adalah nama lain dari kerja keras”.
Kali ini jika
kamu kembali bertanya, apa yang membuat kamu menyerah?. Aku akan menjawab bahwa
seseorang telah membuatku menyerah. Aku menyerah dengan apa yang sudah aku
usahakan, walaupun mungkin aku tidak benar-benar mengusahakannya. Jika cinta
itu rasional, maka akan jauh lebih mudah menggenggam tanganmu untuk tidak pergi
dibanding apapun di dunia ini. Aku kalah dan aku menyerah, melepaskanmu adalah
hal terbaik yang harus kulakukan saat ini dan seterusnya. Aku tidak mau
menyadari apa artimu bagiku dulu. Aku selalu takut bahwa aku akan mencintaimu,
aku selalu takut bahwa aku akan menyayangimu, aku selalu takut bahwa aku akan
merindukanmu, dan aku akan selalu ketakutan bahwa aku akan menginginkanmu.
Karena aku selalu tahu bahwa aku akan kesakitan bila aku tidak menemukanmu lagi
dalam kehidupanku. Oleh karena itu aku selalu berkata pada Tuhan bahwa aku
tidak ingin mencintaimu, aku tidak ingin menyayangimu, dan tidak ingin
merindukanmu. Aku hanya ingin kamu ada disetiap aku ingin melihatmu dan aku
ingin bisa menemukan dikala aku sedang merindukanmu. Aku tak pernah peduli
apapun tentangmu, hanya aku selalu tahu aku ingin bahagia melihatmu tanpa pernah
berfikir hari esok tanpamu.
Hal terbaik yang bisa aku katakan adalah, terimakasih
telah menjadi nasib baik yang pernah hadir dalam kehidupanku. Aku mengakui kamu
memang tersulit dari semua orang yang ingin aku perjuangkan, dan sekarang aku
menyerah. Sekuat apapun aku mengontrol diriku untuk tidak menyukaimu, untuk
tidak menyayangimu, tetap saja setelah kepergianmu saat ini aku merasa rindu.
Aku rindu melihatmu tertawa, aku rindu mendengarmu bicara, aku rindu bercerita
apapun yang kulihat terhadapmu. Meskipun aku selalu hanya bercerita satu
diantara sejuta cerita yang aku ingin ceritakan kepadamu, entah kenapa aku
selalu merasa telah bercerita banyak hal padamu. Tetapi kepergianmu tanpa kata
telah membuatku benar-benar menyadari, Sang
surya telah kembali pergi, seperti sebelumnya dia pergi tanpa banyak
berkata-kata. Langit, betapa dia selalu tahu kapan akan menyapakan hujannya
untukku, Juni. Jika sejuta purnama telah membawamu pergi, maka apalah aku Juni
yang hanya bisa mendatangkan hujan untuk kemudian tak mampu membendung hujan
yang kelak akan pergi. Jika tidak ada pilihan dalam hidup untuk bisa bersama,
maka kelak hanya seuntai doaku yang selalu kupanjatkan pada langit. Bahwa
kerinduanku adalah ruang, dimensi yang akan mempertemukan kami, dimana dalam
kehidupan ini tidak pernah dipertemukan atas nama cinta.
Disini, dibawah langit Pinus aku menengadahkan hatiku.
Pinus, 6 Agustus 2016
Disini, dibawah langit Pinus aku menengadahkan hatiku.
Pinus, 6 Agustus 2016
Komentar
Posting Komentar