Berbahagialah Selalu, Ananti Primadi
Setelah kehidupan selama 22 tahun di dunia ini, aku yakin
pengalaman hidupku belumlah seberapa. Tetapi sejauh aku berusaha mencari arti
kehidupan ini, aku sudah mantab untuk berhenti pada satu kesimpulan bahwa
apapun itu “bahagia dan sehat adalah tujuan utama”. Buat apa banyak harta
tetapi tidak bahagia, sedih, dan buat apa banyak harta tetapi sakit. Sehat
adalah sehat jasmani dan rohani, seperti itulah aku berdoa pada Tuhanku untuk
orang-orang yang aku sayangi. Iya, mereka adalah orang-orang yang aku ingin
selalu bahagiakan dalam kesempatan hidupku di dunia ini. Aku akan melakukan
apapun untuk mereka, karena itulah yang akan membuatku bahagia. Mereka adalah
keluargaku, orang-orang yang menyayangiku, sahabat-sahabatku dan semua orang
yang selalu memberikan cintanya untukku.
Aku pernah mendengar dari seseorang, bahwa orang yang
tidak bisa mencintai dirinya sendiri tidak berhak dicintai oleh orang lain. Ketika
aku mendapatkan banyak cinta dari keluargaku, sahabat-sahabatku, teman-temanku,
dan semua orang, bukankah sudah sewajarnya aku bisa lebih mencintai diriku
sendiri?. Aku sudah berjanji aku akan bahagia, bahwa kita adalah pengendali
utama yang akan membawa kehidupan kita pada kebahagiaan yang kita mau. Aku
sudah berjanji untuk tidak membiarkan kesedihan menerpa dalam kehidupanku
berlama-lama. Aku sudah banyak mendapatkan cinta, maka aku harus berfikir
bagaimana aku bisa membalas semua cinta itu dengan menjadi bahagia. Jika kita
tidak membiarkan kesedihan mengetuk kehidupan kita, aku yakin aku tidak akan
menjadi goyah.
Aku hanya butuh sedikit menghela nafas sebelum kembali
berjalan. Aku hanya butuh menyadari bahwa setiap badai itu akan meninggalkan
pelangi kelak dikemudian waktu. Aku hanya butuh untuk menyadari bahwa pelangi
yang datang tidak akan berada di sisiku selamanya. Aku hanya butuh bersyukur
bahwa pelangi pernah datang, singgah dan sejenak membuat hatiku bahagia
melihatnya. Bukankah semakin besar nilai kesulitan, Tuhan selalu menyediakan
hadiah ketika aku lulus ujian?. Aku takut, dengan semua hal yang ada di
hadapanku. Bagaimana kelak aku akan menapaki jalan di hadapanku, tapi sejauh
ini aku selalu percaya pada Tuhan bahwa aku akan berhasil. Ananti Primadi,
berbahagialah!, jangan biarkan sesuatu yang belum terjadi menguras tenaga. Satu
hal lagi, bahwa waktu hanya memisahkan raga tetapi tidak dengan jiwa. Sejauh
apapun orang-orang yang sekarang pergi, mereka adalah bagian terindah yang
pernah ada dalam hidup ini.
Komentar
Posting Komentar